BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hampir
semua taman hiburan seperti Ancol, Jatim Park, Disney land dan lain
sebagainya. Ada sebuah permainan yang dinamakan roller coaaster atau yang
sering disebut halilintar.
Roller
coaster merupakan wahana permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan
tinggi pada rel khusus. Rel ini ditopang oleh rangka baja yang disusun
sedemikian rupa. Wahana ini pertama kali ada di Disney Land Amerika Serikat.
Bentuk
permainan ini ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang. Prinsip
permainannya sudah dikenal pada abad ke 16,
di Rusia. Dimana pada musim dingin,
bukit yang membeku dengan bermodalkan balok kayu dijadikan tempat berselancar.
Dimusim panas papan seluncur dilengkapi dengan roda. Kemudian ide ini dibawa
oleh tentera Napoleon ke Eropa barat (Perancis), hingga disana dikenal dengan
nama “Montagnes Russes”(Gunung Rusia). Roller coaster pertama (konstruksi angka
8) yang bentuknya seperti sekarang ini dibuka di Coney Island (Brooklyn, New
York, Amerika), tahun 1884,dengan nama “Gravity Pleasure Switch Back Railway”.
B. Rumusan Masalah
·
Bagaimana Sejarah Permainan Roller
Coaster?
·
Teori fisika apa saja yang digunakan
pada permainan Roller Coaster?
C.Tuuan
·
Untuk mengetahui searah roller coaster.
·
Untuk mengetahui teori fisika yang
digunakan pada permainan Roller Coaster.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Roller Coaster
Ada
banyak literatur tentang sejarah roller coaster. Salah satunya pernah diulas
dalam situs resmi Roller Coaster Museum. Dalam situs tersebut diceritakan
roller coaster tertua dinamakan Russia Mountains.
Roller
coaster pertama ini dibangun pada abad ke-17, tepatnya berada di atas bukit es
sekitar Saint Petersburg, Rusia. Kehadirannya yang masih sangat baru ini
langsung populer di masyarakat Rusia. Kaum kelas atas di Rusia pun
menjadikannya sebagai permainan favorit. Salah satu bangsawan Rusia yang
menyenangi roller coaster ini adalah Catherine II.
Meski
begitu, terjadi perselisihan mengenai asal usul pertama kali roller coaster
ada. Beberapa sejarawan mengatakan, roller coaster pertama dibangun atas
perintah James III di Gardens of Oreinbaum, di St Petersburg pada tahun 1784.
Namun, sejarawan lain percaya bahwa roller coaster pertama dibangun oleh
Prancis. Roller coaster itu diberi nama Les Montagnes Russes a Belleville.
Wahana ini dibangun di Paris pada tahun 1812.
Pada
roller coaster tersebut, sudah terdapat kereta yang berjalan di rel yang
disediakan. Gerobak kereta juga meluncur dengan kecepatan cukup tinggi. Meski
perdebatan untuk perihal asal usul roller coaster berada di Eropa, nyatanya
roller coaster lebih berkembang di AS. Seorang ilmuwan bernama La Marcus
Thompson disebut-sebut sebagai 'Bapak dari Roller Coaster'.
Thompson
membangun kereta roller coaster yang diberi nama Switchback Railway di Coney
Island pada tahun 1884. Dengan demikian, ia langsung mempromosikan dan
meningkatkan ketenaran roller coaster di AS. Berbeda dengan roller coaster
pertama yang memiliki trek cenderung lurus, Thompson memberikan terobosan baru.
Rel buatan Thompson dibuat melingkar dan lebih menantang di tahun 1872. La
Marcus Thompson pun disebut-sebut sebagai orang yang berjasa atas keberadaan
dan kreasi aneka roller coaster di taman rekreasi. Sejak itu, aneka roller
coaster mulai berkembang. Agar tidak kalah saing dengan yang lain, Thompson
lanjut membuat roller coaster yang lebih besar dan kreatif. Dari tahun 1884
sampai 1887, Thompson menambah 3 fitur baru yang berhubungan dengan gravitasi.
Kini,
berkat jasanya kita semua bisa merasakan aneka jenis roller coaster yang
menantang. Sebut saja roller coaster Batman di AS yang membawa penumpangnya
dengan tubuh terbalik, dan Kingda Ka di AS yang menjadi roller coaster
tertinggi di dunia.
B.
Teori Fisika Pada Roller Coaster
Roller coaster adalah salah satu wahana
permainan yang menggunakan teori fisika. Banyak sekali konsep fisika yang
digunankan pada permainan ini. Tetapi saat inisaya tidakakanmembahasa semua
teori fisika yang digunakan pada permainan roller coaster, saya akan membasa
beberapa konsep fisika secara garis besar saja atau secara umum.
Adapun
konsep fisika yang digunakan antara lain;
1.
Energi Potensial (Ep)
Energi potensial, EP, yakni energi
yang “dikandung” roller coaster dikarenakan oleh posisinya.
·
bernilai maksimum di posisi puncak lintasan ( Ep = mgh
).
·
bernilai nol di posisi “lembah” (posisi terendah)
lintasan ( Ep = 0 ).
Energi potensial diubah menjadi energi kinetik ketika
roller coaster bergerak menurun.
2.
Energi Kinetik (Ek)
Energi Kinetik, Ek, yakni energi
yang dihasilkan oleh roller coaster karena geraknya (dalam hal ini kecepatan).
·
Bernilai nol di posisi puncak lintasan ( Ek = 0 ).
·
Bernilai maksimum jika berada di posisi “lembah”
(posisi terendah) dari lintasan ( Ek =
1/2mv2 ).
Energi kinetik di ubah menjadi energi potensial ketika
roller coaster bergerak menaik.
3.
Energi Mekanik.
Puncak
titik A sengaja dirancang lebih tinggi dari pada loop B, hal tersebut
memungkinkan energi potensial di A lebih besar sehingga mampu beralan melalui
lintasan di B dengan baik.
Lintasan roller
coaster sengaa di rancang seperti teteasa air mata yang terbalik. Karena jika
lintasannya di rancang seperti tetesan air mata yang sesungguhnya atau
lingkaran penuh maka saat kendaraan berada pada posisi terendah, maka bobot
beban akan terasa enam kali lebih berat dari pada berat normalnya. Dan halitu
dapat menyebabkan pusing yang begitu dahsayat dan berakibatkan pingsan. Tetapi
ika lintasan di rancang sepertiair mata terbalik, maka beban kendaraan saat berada
di titik terendah akan terasa 3,7 lebih berat dari pada berat normalnya. Dan
itu tidak akan menimbulkan pusing yang begitu dahsyat.
Ketika roller
coaster berada di titik terendah yaitu B maka;
EMb = EMc
Ekb
+ Epb = Ekc + Epc
1/2mv2b
+ mghb = 1/2mv2b
+ mghb
Energi Mekanik bernilai tetap
sepanjang lintasan karena kita menganggap bahwa tidak ada gaya gesekan, maka
Roller coaster akan terus bergerak lagi ke titik C dan seterusnya
4.
Dinamika Roller Coster
Gerak
roller coaster mengalami percepatan. Yakni perubahan kecepatan terhadap waktu.
Kecepatan bertambah terhadap waktu ketika bergerak menurun. Roller coaster
mengalami perlambatan (percepatan negatif). Yakni kecepatan berkurang terhadap
waktu ketika bergerak naik. Perubahan kecepatan ini juga terjadi saat roller
coaster berubah arah.
5. Gaya
Gravitasi
Pada roller
coaster, kamu tentu mengalami gaya gravitasi, yakni gaya (interaksi) yang
disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuhmu (karena massa bumi
jauh lebih besar dibandingkan dengan massa tubuhmu). gaya gravitasi tersebut
diartikan => F ≤ 10.000 N . tetapi dari hasil penelitian setiap roller
coaster tergantung dengan berat, dan putarannya.
6.
Kekekalan Energi
Dalam proses perubahan energi Ek
menjadi Ep dan Ep menjadi Ek ini, sebagian energi diubah menjadi energi panas
(kalor) karena adanya gesekan (friksi). Misal, roda roller coaster dengan rel
lintasan. Energi total sistem tidak bertambah atau berkurang. Energi “hanya”
berubah bentuk (misal: Ek, Ep, kalor).
7.
Gaya Sentripetal
Gaya
sentripetal adalah gaya yang “berusaha” menarik objek mengarah ke titik pusat
(sumbu). Ketika roller coaster bergerak melalui lintasan memutar, gaya
sentripental “mempertahankan” roller coaster agar tetap bergerak memutar.
8.
Gaya Sentrifugal
Bentuk alur
lintasan roller coaster yang menikung, menjadikan pada pengendara bekerja gaya
sentrifugal. Tergantung di tikungan mana ia berada, gaya sentrifugal dapat
menyebabkan berat pengendara bertambah (G>1)atau berkurang (G<1).
Gaya
sentrifugal yang dirasakan penumpang bukan hanya pada loop saja, tetapi juga
pada setiap tikungan yang dibuat sepanjang lintasan. Ketika penumpang berbelok
kekanan, penumpang akan terlempar ke kiri. Sebaliknya ketika berbelok ke kiri
penumpang akan berbelok ke kanan. Orang akan terpental lebih keras jika
berpegang erat‐erat pada
batang pengaman, karena itu agar lebih nyaman banyak penumpang membiarkan
tangan mereka bebas
Ketika roller coaster melaju turun
(lihat kurva yang rendah), gaya berat akan searah dengan gaya centrifugal, yang
menyebabkan gaya keseluruhan bertambah (gaya yang searah akan dijumlahkan), sehingga
anda seperti merasa tertekan ke bawah (G>1).
Sebaliknya ketika roller coaster
melaju naik (lihat kurva yang tinggi), gaya berat akan berlawanan arah dengan
gaya centrifugal, sehingga gaya keseluruhan akan menjadi kecil (gaya yang
searah akan dikurangi).
Ini menyebabkan ada gaya yang seolah-olah menarik anda keatas (G<1).
Ini menyebabkan ada gaya yang seolah-olah menarik anda keatas (G<1).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Roller
coaster pertama ini dibangun pada abad ke-17, dengan seiringnya beralannya
waktu banyak sekali lintasan yang telah di rancang untuk memuaskan dan makin
memberi tantang yang ekstrim pada penumpang permainan roller coaster.
Roller
coaster adalah salah satu wahana permainan yang menggunakan beberapa teori
fisika,diantaranya;
1.
Energi Potensial
2.
Energi Kinetik
3.
Energi Mekanik.
4.
Dinamika roller coaster
5.
Gaya Gravitasi
6.
Kekekalan Energi
7.
Gaya Sentripetal
8.
Gaya Sentrifugal
Daftar Pustaka
Wiley,john dan
sons,ic., 1987. Physics, 3nd edition.
Jakarta: penerbit Erlangga
http://travel.detik.com/read/2014/04/10/073810/2550699/1382/2/begini-cerita-awal-mula-roller-coaster
1 komentar:
Good
Posting Komentar