Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Srakalan”
Pulau
Madura adalah salah satu pulau kecil yang terletak di bagian utara pulau jawa.
Terdapat empat kabupaten di pulau Madura, yaitu; Pamekasan, Sampang, Sumenep
dan Bangkalan. Mungkin nama Kabupaten Bangkalan sudah tak asing lagi bagi
masyarakat madura, bahkan masyarakat yang ada di luar pulau madura.Utamanya
masyarakat yang pernah membaca buku yang berjudul Babat Tanah Madura. Pada buku itu telah dijelaskan bahwasanya
penyebaran islam pertma kali di pulau madura itu terletak di kabupaten
Bangkalan, lebih tepatnya di kecamatan Arosbaya. Bahkan di Arosbaya kerap
disebut sebagai peradaban dan pengembangan suku madura pertama di pulau Madura.
Di kecamatan Arosbaya-lah saya tinggal dan di lahirkan. Tepatnya di Desa Arosbaya, Kampung Nganlaok, dan di kampung kecil itulah saya dibesarkan. Arosbaya adalah sebuah daerah yang mempunyai nilai sejarah yang sangat tinggi, bahkan bisa dibilang salah satu daerah yang mempunyai banyak wisata religi. Karena di Arosbaya-lah kerajaan-kerajaan madura pertama kali didirikan. Sehingga masih banyak puing-puing peninggalannya yang masih ada sampai saat ini, baik itu peninggalan dari segi materi, bangunan bahkan ajarannya.
Banyak
sekali tradisi yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita dan para raja-raja
zaman dahulu yang masih di anut atau diamalkan sampai saat ini. Salah satunya
adalah maulid Nabi Muhammad saw. Mungkin di berbagai daerah sudah familiar
dengan perayaan bulan maulid. Tetapi perayaan maulid di Arosbaya sangat-lah
berbeda dengan perayaan maulid di daerah-daerah lain. Di Arosbaya biasanya
memperingati bulan maulid selama satu bulan penuh. Masyarakat Arosbaya
berkeyakinan bahwa sanya tradisi seperti itu dapat meningkakan rasa cinta kita
kepada Nabu Muhammad saw. Biasanya masyarakat Arosbaya memperingati maulid Nabi
Muhammad saw. di masing-masing rumah secara bergantian. Contoh: pada hari
pertama ba’da subuh bulan maulid, si A mengadakan acara maulida di rumahnya.
Dan semua warga kampung hadir ke rumah si A untuk merayakan-nya. Biasanya masyararakat
Arosbaya merayakannya dengan cara ‘kunjangan’
atau disebut dengan serakalan. setelah
itu pada ba’dah dzuhur ada acara maulid di rumah si B. Dan begitu seterusnya.
Tetapi biasanya di hari pertama bulan maulid Nabi Muhammad saw. acara kunjangan atau serakalan dilakukan di tempat sesepuh di daerah kami. Danbeliau
tidak hanya merayakan atas nama keluarganya tetapi mengatas namakan masyarakat
yang kurang mampu untuk melksanakan acara tersebut dirumahnya masing-masing. Ada
kelonggaran untuk masyarakat kurang mampu, bahwasanya mereka dapat
menyumbangkan kemampuan mereka baik secara material, fisik atau yang lain
kepada sesepuh tersebut.
Acara
kunjangan atau serakalan ini diisikan dengan acara tahlilan bersama, melantunkan
shalawat-shalawat nabi dengan seksama, serta doa bersama. serta ada pula acara
atau tradisi yang dinanti-natikan para pemuda Arosbaya khususnya anak-anak.
Mereka menantikan yang namanya acara memperebutkan barang-barang yang telah
digantungkan oleh tuan tumahnya di atas mereka duduk tersebut. kemudian dilanjutkan
dengan membagikan srakalan (bagi-bagi
uang) dari tuan rumah, dan yang terakhir membagikan makanan untuk di santap di
tempat serta membagikan kotak makan dan
kue kering untuk keluarga mereka di rumah. Dan tak hanya sampai disitu, ada
pula adat yang tak kalah unik, bagi yang memimpin doa, shawat, atau yang lainnya.
Mereka akan mendapatkan yang namanya peduwen.
Peduwen itu sendri adalah sekumpulan buah-buahan
yang di tempatkan di bak yang besar.
Selain
memperingati dengan kunjangan atau srakalan, masyarakat madura juga
menyisihkan waktu mereka untuk berpartisipasi dalam acara lampion serta
berselawat keliling Arosbaya bagian kotanya saja. Di akhir bulan maulid setelah
diseluruh warga selesai maka ada acara kunjangan
atau serakalan di masjid Agung
Arosbaya yang diikuti seluruh warga masyarakat Arosbaya pula. Bedanya acara kunjangan atau srakalan di masjid dengan di rumah masyarakat setempat yaitu di
segi acaranya, di rumah warga acara tidak dilengkapi dengan ceramah agama,
tetapi di masjid dilengkapi dengan ceramah agama dari tokoh-tokoh masyarakat ( biasa disebut kiai ). Acara kunjangan di masjid itu
adalah acara yang menandakan bahwasanya bulan maulid telah usai.
Masih
banyak lagi tradisi-tradisi yang ada di desa Arosbaya, kamp. Nganlaok - Kec.
Arosbaya, Kabupatan Bangkalan ini. Tetapi dari sekian banyak tradisi yang
menurut saya sangat bermanfaat bagi kita semua adalah acara maulid ini. Karena
mernurut saya dari acara maulid ini banyak pelajaran yang dapat saya ambil.
Seperti dari acara ini saya dapat meningkatkan rasa cinta kita kepada nabi kita
yaitu Nabi Muhammad saw. meningkatkan rasa solidaritas antar sesama, dan banyak
lagi hikmah yang dapat kita ambil.
0 komentar:
Posting Komentar