KERAPAN SAPI
Bangkalan adalah salah satu kabupaten
yang ada di Madura. Di Bangkalan mempunyai banyak tradisiyang unik antara lain
; kerapan sapi dan carok (dalam bahasa
indonesia berarti berkelahi) dan lain sebagainya. Kerapan sapi dan carok
adalah tradisi yang sangat terkenal di Madura bahkan sampai Luar pulau Madura.
Tradisi kerapan sapi melambangkan
kehidupan ekonomi masyarakat madura. Karena masyarakat madura pada umumnya
untuk memenuhi kebutuhannya bekerja sebagai petani. Dan mereka menggunak sapi
untuk membajak sawahnya, dan lama-kelamaan kebiasaan itu menjadi sebuah tradisi
masyarakat madura.
Tahukah anda seperti
apa Tradisi Kerapan sapi tersebut?
Kerapan Sapi adalah istilah
untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang di kendalikan oleh seorang joki. Pada
perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat
joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu
cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain. Panjang pacuan tersebut biasanya
sekitar 100 meter
dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh detik sampai satu meter.
Pelaksanaan Karapan Sapi dibagi dalam empat babak, yaitu : babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada babak ini semua sapi yang menang maupun kalah dapat bertanding lagi sesuai dengan kelompoknya.
Babak
kedua pasangan sapi pada kelompok menang akan dipertandingkan kembali, dan
demikian pula dengan sapi-sapi di kelompok kalah akan di pertandingakan
kembali. dan pada babak ini semua pasangan dari kelompok menang dan kalah tidak
boleh bertanding kembali kecuali beberapa pasang sapi yang menempati kemenangan
urutan teratas di masing-masing kelompok.
babak
Ketiga atau semifinal adalah babak untuk mencari tiga pasang sapi pemenangdan
tiga pasang sapi kalah pada masing-masing kelompok. Pada babak keempat atau
babak final, diadakan untuk menentukan juara I, II, dan III dari kelompok
kalah.
Begitulah sekilas informasi tentang Tradisi kerapan sapi..